Kita semua tentu pernah berhadapan dengan kesukaran dan masalah dalam hidup. Saat kita melewati pengalaman lembah, perasaan putus asa dan pikiran pesimis kerap merongrong diri. ‘Apakah mungkin keadaan berubah menjadi lebih baik?’ ‘Apa saya sanggup melewati masa-masa sulit ini?’
Kita sering melihat lembah diartikan sebagai sesuatu yang negatif, akan tetapi Alkitab juga bercerita tentang lembah berkat. Meski terlihat sebagai kontradiktif, kita perlu belajar bahwa Tuhan tetap memberkati kita dalam keadaan terburuk sekalipun.
Pada Mazmur 23:5, Daud berkata “Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku.”
Tidak dikatakan bahwa Tuhan akan mengusir lawan-lawanku, menyingkirkan semua hal yang menggangguku, baru menyiapkan hidangan. Tidak! Dalam masa sukar, di tengah pengalaman lembah Tuhan menyediakan hidangan. Tuhan tidak harus menyingkirkan pengalaman lembah, Dia bisa memberkati Anda di dalam lembah!
Bukan hanya Daud, beberapa kisah lain dalam Alkitab juga menujukkan bahwa Tuhan bisa memberkati kita meski kita berada dalam lembah.
Alkitab penuh contoh bagaimana Tuhan bisa memberkati sementara di lembah :
Ishak menabur di musim kelaparan dan mendapat hasil 100 kali lipat (Kejadia 26:1,12).
Tuhan mengubah pengepungan musuh menjadi tiga hari penjarahan barang musuh Raja Yosafat di Lembah Berachah (2 Tawarikh 20:26).
Daud mengubah Lembah Para Raksasa menjadi Lembah Terobosan Tuhan (2 Samuel 5:18-20).
Mazmur 84:7
Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.
Lembah Air Mata diubah menjadi Lembah Bermata Air. Tuhan tidak menyia-nyiakan setiap air mata kita. Setiap air mata, Dia tampung dalam kirbat-Nya Tuhan!
Mazmur 23
Hae Woo (bukan nama asli) pernah dipenjara dalam sebuah kamp kerja paksa di Korea Utara karena berupaya menyeberangi perbatasan ke Tiongkok. Siang-malam ia tersiksa, baik secara fisik oleh para penjaga yang kejam maupun oleh kerja paksa yang berat. Ia pun hanya boleh tidur sebentar di atas lantai yang sedingin es bersama tikus dan kutu. Namun, setiap hari Allah menolongnya, termasuk menunjukkan kepadanya tahanan mana yang perlu ia dekati agar ia dapat menceritakan tentang imannya.
Setelah dilepas dari kamp itu dan pindah ke Korea Selatan, Woo mengingat kembali pengalamannya di penjara dan menyimpulkan bahwa Mazmur 23 menjadi rangkuman dari pengalamannya di sana. Walau terperangkap dalam lembah yang kelam, Yesus adalah Gembalanya yang memberi rasa damai: “Walaupun saya merasa benar-benar berada dalam lembah kekelaman, saya tidak takut apa pun. Setiap hari Allah menghibur saya.” Ia mengalami kebaikan dan kasih Allah serta terus meyakini bahwa ia adalah anak yang dikasihi-Nya. “Waktu itu kondisi saya sangat menyedihkan, tetapi saya tahu . . . saya akan mengalami kebaikan dan kasih Allah.” Ia pun tahu bahwa ia akan tetap tinggal dalam hadirat Tuhan sampai selama-lamanya.
Kisah Woo sangat menguatkan kita. Meskipun situasinya sangat buruk, ia tetap merasakan kasih dan pimpinan Allah, dan Allah menguatkan serta mengenyahkan rasa takutnya. Jika kita mengikut Yesus, Dia akan menuntun kita dengan lembut melewati masa-masa yang sulit. Kita tidak perlu takut, karena “[kita] akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa” (23:6). —Amy Boucher Pye
1 Raja-raja 20:1
Peristiwa seperti yang tertulis dalam ayat bacaan di atas ini terjadi setelah Tuhan membuat perjanjian kudus dengan Daud ratusan tahun sebelumnya. Dan dalam perjanjiannya berisi bahwa kerajaan dan keturunan Daud akan kokoh sampai selama-lamanya. Salah satu contoh ketika bangsa Israel hendak menghadapi bangsa Aram, Tuhan membela mereka dan memberi kemenangan. Memang, sementara menghadapi musuh/pergumulan yang ada seolah-olah seperti menghadapi raksasa. Demikian halnya kalau kita membaca di dalam 1 Petrus 4:12-13 terdapat kata-kata “seolah-olah”. Disini Petrus menjelaskan bahwa iblis membuat seolah-olah masalah yang sedang kita hadapi itu sangat besar, untuk menghancurkan pikiran kita. Tetapi sebenarnya tidak demikian. Memang, sepanjang perjalanan hidup kita akan diperhadapkan dengan berbagai lembah (pergumulan), diantaranya :
1.Lembah Sidim (Kejadian 14:10)
Lembah yang menggambarkan kejatuhan manusia (jatuh dalam dosa), dan manusialah yang menciptakan lembah ini. Memang kita hidup dalam jaman kasih karunia. Kita yang sudah melakukan dosa diampuni dosa kita, namun dampak dari dosa itu tetap kita alami. Untuk itu jangan permainkan kasih karunia Allah, karena harganya terlalu mahal.
2.Lembah Eskol (Bilangan 13:23)
Lembah Eskol adalah lembah pilihan. Dan setiap kita diperhadapkan dengan sebuah pilihan. Jikalau kita harus menghadapi kesulitan hidup, ingatlah bahwa itu semua sebagai proses dalam hidup ini, maka kita punya pilihan mengenai apa yang harus kita lakukan.
3.Lembah Ela
Lembah Ela adalah lembah ketakutan, karena di lembah ini terjadi pertempuran antara Daud dan Goliat. Ketika kita di ”lembah Ela” menangislah dihadapan Tuhan, maka air matamu ditampung dalam kirbatNya, dan Allah akan menyertai engkau untuk memberi kemenangan.
4.Lembah Kekelaman/lembah bayang-bayang maut(Mazmur 23:4)
Daud ingin menyampaikan sesuatu supaya kita tidak takut ketika masuk lembah bayang-bayang maut. Kalau kita perhatikan bahwa bayangan itu tampilannya lebih besar dari aslinya, dan bayangan tidak dapat melukai kita. Selain itu kalau ada bayangan berarti disitu ada cahaya. meskipun cahaya itu kecil, kalau cahayanya dari Yesus berarti Dia ada disitu, dan apabila Dia ada bersama kita maka kemenangan demi kemenangan akan kita capai. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar