Keluaran 2:1-3 (TB)
1 Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi;
2 lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.
3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan tér, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
Musa adalah orang biasa. Elia orang biasa. Tuhan bekerja melalui org2 biasa menjadi org luar biasa.
Paulus org yg luar biasa.
Musa anak Amram dan Yokhebed
CANTIK, Kis 7:20 elok di mata Tuhan, Ibr 11:23 elok rupanya. Berpotensi.
Ibrani 11:25-26 (TB)
25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
Gideon
Hakim-hakim 6:12 (TB) Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."
- Bangsa yang paling kecil.
Tuhan memilih kita sejak muda jangan merasa masih lama nanti saja. TIMOTIUS
Yeremia
Yeremia 1:5 (TB) "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
DISEMBUNYIKAN TETAPI TIDAK DAPAT DISEMBUNYIKAN LAMA-LAMA
Tidak selamanya jago kandang, hanya di gereja, hanya di rumah, hanya di sekolah. Tetapi keluar..
Mengapa? Karna Firaun mau membunuh semua anak laki-laki Israel.
Saudara dipisahkan dari kebinasaan karna Tuhan menyisakan seorang benar dari kebrutalan iblis, untuk bagian Tuhan. Anak Muda punya potensi yang luar biasa. Banyak anak2 muda diluar sana menjadi mangsa iblis, freesex, obat-obat terlarang,dll
Ada sebuah teori yang dikemukakan oleh sarjana ahli Mesir, David Down, bahwa peristiwa ini berkaitan dengan sejarah firaun Amenemhat III yang memiliki seorang putri bernama Sobekneferu. Putri ini kelak menjadi penguasa Mesir, tetapi tidak pernah menggunakan gelar "Ratu" atau "Saudari Firaun", melainkan selalu dengan istilah "Putri Firaun". Diyakini ia tidak mempunyai anak. Jikalau sebagai seorang Putri Firaun, ia datang ke sungai Nil untuk mandi, dipercayai bahwa ini merupakan suatu upacara ritual dan permohonan kepada dewa sungai Nil, Hapi, yang juga adalah dewa kesuburan. Ketika upacara berlangsung, maka bayi Musa yang tampak sehat dan manis itu ditemukannya, sehingga ia menganggapnya sebagai jawaban doa-doanya.
Peti Pandan tujuannya adalah menyerupai tanaman2 di sungai namun tetap aman. Pandan Papirus.. Tahan air.. Digunakan untuk salinan alkitab awet sampe sekarang.
Teberau itu gelagah atau alang2rumput tinggi2 di sungai.
Sabtu, 24 Agustus 2019
Kamis, 01 Agustus 2019
MARKUS 8:22-26
Di dunia Timur dari dulu sampai sekarang, kebutaan dianggap sebagai salah satu kutukan yang hebat. Kebutaan itu sebagian disebabkan oleh radang mata dan sebagian lagi oleh cahaya matahari yang tajam. Keadaan semakin diperburuk lagi oleh fakta bahwa orang-orang tidak tahu tentang kesehatan dan kebersihan. Sudah merupakan pemandangan umum melihat orang-orang dengan mata yang berkerak keras dan lalat-lalat yang tak henti-hentinya hinggap di atasnya. Secara alamiah hal ini menyebabkan wilayah infeksi meluas dan kebutaan menjadi momok. Hanya Kitab Injil Markus yang menuturkan cerita ini. Meskipun demikian, ada hal-hal yang sangat menarik di dalamnya.
(i) Kembali lagi kita melihat tenggang rasa yang unik dari Yesus.
Tenggang rasa adalah suatu sikap hidup dalam ucapan, perbuatan, dan tingkah laku yang mencerminkan sikap menghargai dan menghormati orang lain.
la membawa orang buta itu jauh dari kerumunan orang banyak dan dari kampung dengan maksud agar orang itu dapat sendirian bersama dengan-Nya.
Mengapa la melakukan hal itu? Kita harus bisa membayangkan keadaan orang buta ini, Orang ini buta dan rupanya sudah sejak lahir keadaannya demikian. Jika dengan tiba-tiba saja ia diberi penglihatan ketika ia berada di tengah-tengah kerumunan orang banyak, akan tampak di matanya yang baru melihat itu ratusan orang dan benda dengan semarak warna-warninya. Dengan begitu ia akan sangat kebingungan. Yesus tahu bahwa akan lebih baik bagi orang ini kalau dibawa ke suatu tempat di mana proses melihat itu berlangsung secara bertahap.
Nah ini, Yesus membawa ke suatu tempat di mana proses kesembuhan, kelepasan akan persoalan kita itu berlangsung secara bertahap.
1. MUSA - Di Tanah Midian. Musa menolong perempuan Midian dari gerombolan penggembala dipadang pasir (17). Orang-orang Midian adalah para gembala yang hidup di padang gurun yang mayoritas kehidupannya jauh dari peradaban. Maka dijaman dahulu sering disebut para perampok di padang pasir, mereka adalah bar-barian yang sangat kasar dan tidak tahu akan sopan santun. Apalagi pada saat melihat ketujuh anak perempuan dari Rehuel Imam di Midian sedang menimba air (16). Dua pekerjaan keluar rumah didalam budaya Timur Tengah kuno yang dilakukan oleh kaum perempuan selain berbelanja ke pasar adalah menimba air. Dan menimba air untuk memberikan minuman ternak kambing domba bukanlah pekerjaan yang ringan, ditengah cuaca yang sangat panas dan menimba disumur yang dalam sampai puluhan liter sangat menguras tenaga dan menyita banyak waktu.
Itulah sebabnya waktu para gembala yang kasar ini datang mereka tidak mau menunggu melainkan langsung mengusirnya karena mereka tahu ini adalah wanita yang lemah. Saudara dengarkan, Jikalau saudara adalah pria namun perbuatanmu sangat kasar terhadap yang lemah maka saudara sangat keji dan Allah sangat mengutuk kejahatanmu. Musa yang sedang duduk ditepi sumur dan melihat kejahatan para gembala, kembali jiwa patriotism Musa muncul. Dia yang bekas tentara dan jenderal perang yang sangat mahir hand to hand combat langsung memberikan pembelaan terhadap si lemah. Namun saudara perhatikan, kondisinya sama seperti di Mesir yang menindas orang Israel dan gembala menindas perempuan, namun yang membedakan disini Musa tidak melakukan pembunuhan. Kita tidak tahu mungkin Musa berkelahi dengan dikeroyok oleh gembala dan Dia menang sehingga para gembala ketakutan dan melarikan diri. Kalau Musa mau membunuh pun Dia sanggup namun Musa tidak mau cari penyakit lagi karena penderitaan Mesir cukup baginya.
2. Yusuf
Ia dibawa jatuh bangun ke tempat yang paling dalam. Tapi proses itulah yg membuatnya bersinar.
Setiap dokter dan guru yang baik mempunyai satu ciri yang menonjol. Dokter yang baik mampu menyelami akal dan hati pasiennya. Ia memahami rasa takut dan sekaligus juga apa yang menjadi harapan pasien. Ia benar-benar bersimpati, bahkan ikut menderita bersama pasiennya. Guru yang baik menyelami benar pikiran muridnya. Ia mengerti persoalan, kesulitan, dan kendala yang dihadapi oleh muridnya. Itulah sebabnya Yesus sungguh baik. Ia bisa menyelami akal dan hati orang-orang yang hendak Ia tolong. Ia mempunyai karunia tenggang rasa karena Ia bisa berpikir dengan pikiran mereka dan merasakan apa yang mereka rasakan. Allah menjanjikan kepada kita karunia seperti yang ada pada Kristus ini
(ii) Yesus memakai metode-metode yang bisa dimengerti oleh orang yang bersangkutan. Masyarakat kuno percaya bahwa air ludah mempunyai khasiat menyembuhkan. Keyakinan ini sebetulnya tidak begitu aneh kalau kita mengingat bahwa kita pun berlaku serupa. Kalau jari kita terluka atau terbakar, naluri kita yang pertama adalah memasukkan jari tersebut ke dalam mulut. Maksudnya adalah untuk meringankan rasa sakit. Tentu saja orang buta dalam cerita di atas mengenal cara ini dan Yesus memakai metode penyembuhan yang bisa dimengerti oleh orang buta ini. Yesus bijaksana. Ia tidak mulai dengan kata-kata dan metode yang jauh dari jangkauan pemahaman rakyat sederhana. Ia berbicara kepada mereka dan berbuat kepada mereka dengan cara vang bisa ditangkap dan dipahami oleh akal mereka yang sederhana. Ada saatnya ketika kesederhanaan dapat dianggap sebagai kebajikan dan tanda kebesaran Yesus memiliki kebesaran dalam sikap-Nya yang lemah lembut - kebesaran yang dapat dipahami pikiran yang sederhanaan. Jadi teladan kelemah lembutan inilah yg perlu kita tiru.
(iii) Dalam satu hal mujizat penyembuhan ini tergolong unik; inilah satu-satunya mujizat yang berlangsung secara bertahap. Biasanya mujizat Yesus terjadi dengan tiba-tiba dan langsung selesai. Dalam mukjizat ini penglihatan orang buta ini pulih secara bertahap. Ada kebenaran simbolis di sini. Tidak ada seorang pun yang melihat seluruh kebenaran Allah sekaligus.
Salah satu bahaya yang ada dalam tipe penginjilan tertentu adalah gagasannya bahwa sekali seorang mengambil keputusan untuk menjadi pengikut Kristus, ia langsung menjadi seorang Kristen dewasa. Salah satu bahaya dalam hal keanggotaan gereja adalah bahwa keanggotaan tersebut dihadirkan sedemikian rupa seolah-olah bila seseorang menjadi anggota gereja, ia sudah tiba di akhir perjalanan. Sebetulnya, keputusan dan ikrar menjadi anggota gereja barulah awal dari sebuah perjalanan. Perjalanan itu adalah untuk menemukan kekayaan Kristus yang tak habis-habisnya. Jika seseorang hidup selama seratus, seribu, atau berjuta-juta tahun, la tetap harus bertumbuh terus di dalam anugerah dan belajar banyak lagi mengenai keajaiban dan keindahan Yesus Kristus yang tak terbatas. F.W.H. Myers, dalam puisinya yang berjudul Saint Paul, membuat seolah-olah Paulus berkata,
"Jangan seorang pun berpikir bahwa dalam sekejap saja semua tiba-tiba beres dan pekerjaan selesai- meskipun engkau memulainya sejak subuh sampai matahari terbenam pun jarang ada yang selesai dikerjakan."
Memang benar bahwa pertobatan yang terjadi secara tiba-tiba adalah kemungkinan yang indah. Namun, juga benar bahwa setiap hari seseorang harus memperbarui pertobatannya. Dengan segala anugerah dan kemuliaan Allah yang disediakan baginya, seseorang dapat terus belajar seumur hidupnya dan tetap membutuhkan kekekalan untuk mengenal apa yang telah ia ketahui.
Jadi jangan merasa diri paling benar dan sempurna karena semuanya masih sedang kita kerjakan.
Peristiwa penyembuhan orang buta ini memiliki fungsi pengajaran untuk para murid Yesus dan para pembaca Injil Markus. Kisah penyembuhan ini diletakkan di antara kisah-kisah sebelumnya yang memaparkan kebutaan atau kepicikan rohani para murid dan juga pemuka agama, dan kisah-kisah sesudahnya seperti pengakuan iman Petrus (8:27-30) dan kisah pemuliaan Tuhan Yesus (9:2-13) yang menyatakan anugerah Tuhan yang mencelikkan mata rohani para murid. Kisah penyembuhan ini menjadi suatu petunjuk bahwa kalau bukan anugerah Tuhan, tidak mungkin seseorang bisa celik rohani. Demikian juga iman berperanan dalam kesembuhan tersebut. Hanya anak-anak Tuhan yang menyambut karya Tuhan dengan hati terbuka akan melihat kesempurnaan karya Tuhan dalam hidup mereka
Di dunia Timur dari dulu sampai sekarang, kebutaan dianggap sebagai salah satu kutukan yang hebat. Kebutaan itu sebagian disebabkan oleh radang mata dan sebagian lagi oleh cahaya matahari yang tajam. Keadaan semakin diperburuk lagi oleh fakta bahwa orang-orang tidak tahu tentang kesehatan dan kebersihan. Sudah merupakan pemandangan umum melihat orang-orang dengan mata yang berkerak keras dan lalat-lalat yang tak henti-hentinya hinggap di atasnya. Secara alamiah hal ini menyebabkan wilayah infeksi meluas dan kebutaan menjadi momok. Hanya Kitab Injil Markus yang menuturkan cerita ini. Meskipun demikian, ada hal-hal yang sangat menarik di dalamnya.
(i) Kembali lagi kita melihat tenggang rasa yang unik dari Yesus.
Tenggang rasa adalah suatu sikap hidup dalam ucapan, perbuatan, dan tingkah laku yang mencerminkan sikap menghargai dan menghormati orang lain.
la membawa orang buta itu jauh dari kerumunan orang banyak dan dari kampung dengan maksud agar orang itu dapat sendirian bersama dengan-Nya.
Mengapa la melakukan hal itu? Kita harus bisa membayangkan keadaan orang buta ini, Orang ini buta dan rupanya sudah sejak lahir keadaannya demikian. Jika dengan tiba-tiba saja ia diberi penglihatan ketika ia berada di tengah-tengah kerumunan orang banyak, akan tampak di matanya yang baru melihat itu ratusan orang dan benda dengan semarak warna-warninya. Dengan begitu ia akan sangat kebingungan. Yesus tahu bahwa akan lebih baik bagi orang ini kalau dibawa ke suatu tempat di mana proses melihat itu berlangsung secara bertahap.
Nah ini, Yesus membawa ke suatu tempat di mana proses kesembuhan, kelepasan akan persoalan kita itu berlangsung secara bertahap.
1. MUSA - Di Tanah Midian. Musa menolong perempuan Midian dari gerombolan penggembala dipadang pasir (17). Orang-orang Midian adalah para gembala yang hidup di padang gurun yang mayoritas kehidupannya jauh dari peradaban. Maka dijaman dahulu sering disebut para perampok di padang pasir, mereka adalah bar-barian yang sangat kasar dan tidak tahu akan sopan santun. Apalagi pada saat melihat ketujuh anak perempuan dari Rehuel Imam di Midian sedang menimba air (16). Dua pekerjaan keluar rumah didalam budaya Timur Tengah kuno yang dilakukan oleh kaum perempuan selain berbelanja ke pasar adalah menimba air. Dan menimba air untuk memberikan minuman ternak kambing domba bukanlah pekerjaan yang ringan, ditengah cuaca yang sangat panas dan menimba disumur yang dalam sampai puluhan liter sangat menguras tenaga dan menyita banyak waktu.
Itulah sebabnya waktu para gembala yang kasar ini datang mereka tidak mau menunggu melainkan langsung mengusirnya karena mereka tahu ini adalah wanita yang lemah. Saudara dengarkan, Jikalau saudara adalah pria namun perbuatanmu sangat kasar terhadap yang lemah maka saudara sangat keji dan Allah sangat mengutuk kejahatanmu. Musa yang sedang duduk ditepi sumur dan melihat kejahatan para gembala, kembali jiwa patriotism Musa muncul. Dia yang bekas tentara dan jenderal perang yang sangat mahir hand to hand combat langsung memberikan pembelaan terhadap si lemah. Namun saudara perhatikan, kondisinya sama seperti di Mesir yang menindas orang Israel dan gembala menindas perempuan, namun yang membedakan disini Musa tidak melakukan pembunuhan. Kita tidak tahu mungkin Musa berkelahi dengan dikeroyok oleh gembala dan Dia menang sehingga para gembala ketakutan dan melarikan diri. Kalau Musa mau membunuh pun Dia sanggup namun Musa tidak mau cari penyakit lagi karena penderitaan Mesir cukup baginya.
2. Yusuf
Ia dibawa jatuh bangun ke tempat yang paling dalam. Tapi proses itulah yg membuatnya bersinar.
Setiap dokter dan guru yang baik mempunyai satu ciri yang menonjol. Dokter yang baik mampu menyelami akal dan hati pasiennya. Ia memahami rasa takut dan sekaligus juga apa yang menjadi harapan pasien. Ia benar-benar bersimpati, bahkan ikut menderita bersama pasiennya. Guru yang baik menyelami benar pikiran muridnya. Ia mengerti persoalan, kesulitan, dan kendala yang dihadapi oleh muridnya. Itulah sebabnya Yesus sungguh baik. Ia bisa menyelami akal dan hati orang-orang yang hendak Ia tolong. Ia mempunyai karunia tenggang rasa karena Ia bisa berpikir dengan pikiran mereka dan merasakan apa yang mereka rasakan. Allah menjanjikan kepada kita karunia seperti yang ada pada Kristus ini
(ii) Yesus memakai metode-metode yang bisa dimengerti oleh orang yang bersangkutan. Masyarakat kuno percaya bahwa air ludah mempunyai khasiat menyembuhkan. Keyakinan ini sebetulnya tidak begitu aneh kalau kita mengingat bahwa kita pun berlaku serupa. Kalau jari kita terluka atau terbakar, naluri kita yang pertama adalah memasukkan jari tersebut ke dalam mulut. Maksudnya adalah untuk meringankan rasa sakit. Tentu saja orang buta dalam cerita di atas mengenal cara ini dan Yesus memakai metode penyembuhan yang bisa dimengerti oleh orang buta ini. Yesus bijaksana. Ia tidak mulai dengan kata-kata dan metode yang jauh dari jangkauan pemahaman rakyat sederhana. Ia berbicara kepada mereka dan berbuat kepada mereka dengan cara vang bisa ditangkap dan dipahami oleh akal mereka yang sederhana. Ada saatnya ketika kesederhanaan dapat dianggap sebagai kebajikan dan tanda kebesaran Yesus memiliki kebesaran dalam sikap-Nya yang lemah lembut - kebesaran yang dapat dipahami pikiran yang sederhanaan. Jadi teladan kelemah lembutan inilah yg perlu kita tiru.
(iii) Dalam satu hal mujizat penyembuhan ini tergolong unik; inilah satu-satunya mujizat yang berlangsung secara bertahap. Biasanya mujizat Yesus terjadi dengan tiba-tiba dan langsung selesai. Dalam mukjizat ini penglihatan orang buta ini pulih secara bertahap. Ada kebenaran simbolis di sini. Tidak ada seorang pun yang melihat seluruh kebenaran Allah sekaligus.
Salah satu bahaya yang ada dalam tipe penginjilan tertentu adalah gagasannya bahwa sekali seorang mengambil keputusan untuk menjadi pengikut Kristus, ia langsung menjadi seorang Kristen dewasa. Salah satu bahaya dalam hal keanggotaan gereja adalah bahwa keanggotaan tersebut dihadirkan sedemikian rupa seolah-olah bila seseorang menjadi anggota gereja, ia sudah tiba di akhir perjalanan. Sebetulnya, keputusan dan ikrar menjadi anggota gereja barulah awal dari sebuah perjalanan. Perjalanan itu adalah untuk menemukan kekayaan Kristus yang tak habis-habisnya. Jika seseorang hidup selama seratus, seribu, atau berjuta-juta tahun, la tetap harus bertumbuh terus di dalam anugerah dan belajar banyak lagi mengenai keajaiban dan keindahan Yesus Kristus yang tak terbatas. F.W.H. Myers, dalam puisinya yang berjudul Saint Paul, membuat seolah-olah Paulus berkata,
"Jangan seorang pun berpikir bahwa dalam sekejap saja semua tiba-tiba beres dan pekerjaan selesai- meskipun engkau memulainya sejak subuh sampai matahari terbenam pun jarang ada yang selesai dikerjakan."
Memang benar bahwa pertobatan yang terjadi secara tiba-tiba adalah kemungkinan yang indah. Namun, juga benar bahwa setiap hari seseorang harus memperbarui pertobatannya. Dengan segala anugerah dan kemuliaan Allah yang disediakan baginya, seseorang dapat terus belajar seumur hidupnya dan tetap membutuhkan kekekalan untuk mengenal apa yang telah ia ketahui.
Jadi jangan merasa diri paling benar dan sempurna karena semuanya masih sedang kita kerjakan.
Peristiwa penyembuhan orang buta ini memiliki fungsi pengajaran untuk para murid Yesus dan para pembaca Injil Markus. Kisah penyembuhan ini diletakkan di antara kisah-kisah sebelumnya yang memaparkan kebutaan atau kepicikan rohani para murid dan juga pemuka agama, dan kisah-kisah sesudahnya seperti pengakuan iman Petrus (8:27-30) dan kisah pemuliaan Tuhan Yesus (9:2-13) yang menyatakan anugerah Tuhan yang mencelikkan mata rohani para murid. Kisah penyembuhan ini menjadi suatu petunjuk bahwa kalau bukan anugerah Tuhan, tidak mungkin seseorang bisa celik rohani. Demikian juga iman berperanan dalam kesembuhan tersebut. Hanya anak-anak Tuhan yang menyambut karya Tuhan dengan hati terbuka akan melihat kesempurnaan karya Tuhan dalam hidup mereka
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Victor, Nuri, David Sinaga & David Adipati Dendy Gultom, Nuri, David A, David S & Victor Omnya Angky & Angky With ...
-
Kita semua tentu pernah berhadapan dengan kesukaran dan masalah dalam hidup. Saat kita melewati pengalaman lembah, perasaan putus asa dan pi...